Transformasi gaya parenting anak di Indonesia dari 1990–2020 menunjukkan pergeseran signifikan. Dari pola asuh intensif di era 1990-an hingga gaya hangat dan mendukung anak mandiri di era 2010-an. Menurut psikolog, perubahan ini dipicu oleh perkembangan budaya, teknologi, dan pemahaman psikologis. Artikel ini mengupas perubahan gaya pengasuhan per dekade dalam perspektif psikologis.
Gaya Parenting Indonesia 1990-an: Intensif dan Sangat Terencana
Pada era 1990-an, pola pengasuhan sangat intensif. Orang tua sangat terlibat dalam setiap aspek kehidupan anak. Fokus mereka meliputi pendidikan, aktivitas ekstra, dan merencanakan masa depan anak secara detail. Psikolog Ratih Ibrahim menyebut orang tua lebih berorientasi pada anak, melakukan perencanaan masa depan sejak dini.
Transformasi Gaya Parenting di Indonesia 2010-an: Hangat, Suportif, dan Mandiri
Memasuki era 2010-an, pola asuh mulai bergeser ke gaya lebih hangat dan suportif. Anak diajak berekspresi, diberi kebebasan memilih, dan didukung kemandiriannya. Ratih Ibrahim menjelaskan bahwa orang tua kini memberi ruang untuk anak berpendapat dan mencapai cita-cita.
Gaya Parenting di Indonesia 2020-an: Kedekatan Emosional dan Tantangan Teknologi
Dekade 2020-an memperlihatkan kedekatan hubungan orang tua dan anak semakin intens. Namun, tantangan parenting semakin kompleks karena anak tumbuh dengan gawai dan konten digital seperti TikTok dan coding. Orang tua dituntut bijak dalam mendampingi anak menjalani dunia digital.
Peran Gaya Parenting Terhadap Kecerdasan Emosional Anak Indonesia
Penelitian di Makassar menunjukkan pola asuh orang tua berpengaruh signifikan terhadap kecerdasan emosional siswa. Setiap peningkatan kualitas pola asuh dikaitkan dengan peningkatan kecerdasan emosional sebesar 0,512 unit secara statistik signifikan.
Hubungan Gaya Parenting dan Empati Anak: Peran Komunikasi Keluarga
Studi di Indonesia menyebut pola komunikasi keluarga menjadi mediator penting antara gaya pengasuhan dan empati anak. Gaya asuh yang demokratis dan permisif membawa pengaruh positif melalui komunikasi terbuka. Sebaliknya, gaya otoriter dengan pola komunikasi konformitas memiliki dampak negatif terhadap empati anak.
Evolusi Gaya Parenting dan Kesehatan Mental Remaja
Beragam penelitian menunjukkan bahwa gaya parenting berpengaruh pada kesehatan mental remaja. Gaya otoriter dan permisif cenderung dikaitkan dengan risiko depresi dan kenakalan remaja. Sementara gaya demokratis berkontribusi pada kondisi mental lebih stabil dan adaptif.
Ringkasan Transformasi Gaya Parenting Anak di Indonesia (1990–2020) Menurut Psikolog
- 1990-an: Cenderung intensif, berorientasi prestasi dan kontrol tinggi.
- 2010-an: Bergeser ke gaya hangat, suportif, mendukung ekspresi dan kemandirian anak.
- 2020-an: Kedekatan emosional tinggi, dengan tantangan digital sebagai faktor baru.
- Gaya asuh yang responsif dan demokratis memberi efek positif pada kecerdasan emosional, empati, dan mental anak.