Kebutuhan protein hewani cegah stunting makin ditekankan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Pemberian protein hewani sejak awal kehidupan anak terbukti penting untuk cegah pertumbuhan terhambat dan obesitas. Artikel ini akan menguraikan penjelasan ahli IDAI berdasarkan sumber terkini.
Pentingnya Protein Hewani cegah stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan
IDAI mengingatkan bahwa periode 1000 hari pertama kehidupan adalah masa emas pertumbuhan anak. Asupan gizi seimbang, terutama protein hewani, krusial dalam pencegahan stunting. Jika nutrisi terbatas, risiko stunting dan malnutrisi melonjak.
IDAI Anjurkan Protein Lokal untuk Cegah Stunting dan Obesitas
Menurut Ketua IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso SpA(K), konsumsi makanan lokal kaya protein efektif cegah stunting sekaligus obesitas. Contohnya, ikan lokal di Lampung dijadikan menu harian anak. “Real food” alami lebih baik dibanding makanan ultra‑proses.
Protein Hewani vs Nabati: Kenapa IDAI Pilih Hewani untuk Cegah Stunting
Meta Herdiana Hanindita (IDAI) menjelaskan bahwa zat besi heme dalam protein hewani diserap 20 kali lebih baik dibanding zat besi non–heme dari nabati. Meskipun sayur dan kacang bernutrisi, zat antinutrien seperti fitat dan tanin dapat menghambat penyerapan.
Protein Hewani Pilihan Lebih Baik daripada Susu untuk Penuhi Gizi Cegah Stunting
IDAI menambahkan bahwa sumbernya tidak harus selalu susu. Telur, ikan, dan daging juga menjadi pilihan terbaik. Ragam sumber hewani itu membantu mencegah stunting dengan seimbang.
Prioritas Prohe dalam MPASI untuk Cegah Stunting
Menurut platform PrimaKu yang mengutip IDAI, dalam MPASI (Makanan Pendamping ASI), sebaiknya prohe menyumbang 10–15 % dari total kalori untuk cegah stunting. Prohe memberi asam amino esensial lengkap, sedangkan nabati sering tidak memadai.
Hindari Makanan Lokal Tinggi Gula dan Karbohidrat Tidak Bergizi untuk Cegah Stunting
Banyak orang salah kaprah memberikan makanan tambahan lokal untuk anak, seperti bubur kacang hijau, nagasari, atau pisang goreng. Namun, menu tersebut rendah prohe dan tinggi gula — tidak efektif untuk mencegah stunting.
Strategi Nutrisi Lokal Berbasis Prohe: Solusi Gizi Anak Indonesia
Pemanfaatan bahan lokal—misalnya ikan, ayam, hati ayam—sebagai sumber protein hewani memperkuat ketahanan pangan dan mencukupi kebutuhan gizi anak. Ini mendorong penerapan solusi diet lokal dan berkelanjutan.
Inti Pesan IDAI
Asupan prohe cegah stunting mutlak diperlukan sejak awal kehidupan anak. Hal ini mampu mencegah stunting sekaligus obesitas dengan gizi lebih seimbang.
Zat besi heme dari hewani diserap jauh lebih baik ketimbang nabati. Variasi sumber hewani selain susu juga penting, seperti telur dan ikan.
MPASI ideal menyarankan prohe 10–15 % dari kalori total. Hindari memberikan makanan lokal tinggi gula yang tidak mengandung prohe. Strategi berbasis prohe lokal memperkuat gizi anak dan ketahanan pangan.