VISI di DPR untuk membahas revisi aturan hak cipta dan royalti. Ariel NOAH menegaskan, kami keluarkan semua problem dari sudut pandang penyanyi. Forum ini menjadi momentum baru bagi tata kelola royalti yang lebih jelas.
VISI diundang rapat ke DPR: Ariel NOAH keluarkan semua problem
Ariel hadir dalam RDPU di Kompleks Parlemen, Senayan. Ia menyampaikan daftar persoalan yang dialami para penyanyi. Ia menyebut sesi ini sebagai “belanja masalah” dari kubu penyanyi. Intinya, pemetaan masalah harus rapi terlebih dahulu. Solusi dibahas pada tahap berikutnya. Pernyataan ini ia sampaikan setelah forum resmi dengan para pemangku kepentingan.
Perdebatan performing rights dan posisi penyanyi
Ariel meminta penegasan tertulis bahwa penyanyi bukan pihak wajib bayar performing rights. Tanggung jawab seharusnya berada pada penyelenggara acara. Hal ini ia sampaikan saat rapat konsultasi bersama DPR dan Kementerian terkait. Isu ini memicu keresahan karena masih terjadi somasi pada penyanyi.
VISI diundang rapat ke DPR: beda sudut pandang izin dengan AKSI
Ariel menyoroti kebingungan mekanisme izin membawakan lagu. Ia menilai ada perbedaan persepsi antara VISI dan AKSI. Persoalan izin perlu perumusan lebih tegas agar tak tumpang tindih. Ini termasuk kejelasan ketika lagu memiliki beberapa pencipta sekaligus.
BCL dan “izin multi pencipta” dari sudut pandang penyanyi
BCL menekankan perkara izin saat lagu diciptakan oleh tiga atau empat orang. Bagaimana jika dua pencipta memberi izin, sementara satu menolak? Ia meminta sistem yang jelas dan mudah diterapkan di lapangan. Harapannya, aturan baru memberi kepastian sejak awal.
Dinamika rapat memanas: interupsi dan teguran di ruang sidang
Suasana rapat sempat memanas. Interupsi terjadi saat Ariel mempersoalkan aspek izin dan sisi komersial. Ahmad Dhani menanggapi keras hingga mendapat teguran pimpinan rapat. Situasi mereda setelah pimpinan meminta tertib forum.
VISI diundang rapat ke DPR: langkah lanjut, tiga penyanyi masuk tim
Ariel menyebut, VISI diminta mengirim tiga perwakilan ke tim perumus revisi UU Hak Cipta. Nama perwakilan belum diumumkan saat konferensi pers. Targetnya, pertemuan lanjutan fokus pada solusi operasional. Keterlibatan VISI diharap memperkuat posisi penyanyi dalam rumusan akhir.
Tata Kelola LMK dan Transparansi Distribusi
Para musisi meminta kejelasan alur perizinan dan distribusi royalti oleh LMK. Transparansi menjadi elemen utama yang selalu disorot. Tanpa transparansi, sengketa akan terus berulang. DPR menampung masukan untuk perbaikan draf.
VISI diundang rapat ke DPR: harapan revisi agar adil dan aplikatif
Harapannya, revisi aturan memotong ruang abu-abu pada praktik di lapangan. Penyanyi ingin perlindungan setara dengan pihak lain dalam ekosistem musik. Aturan harus adil, sederhana, dan mudah diawasi. Forum resmi di Senayan menjadi kanal penyamaan persepsi semua pihak.
Analisis: Ariel NOAH keluarkan semua problem sebagai peta jalan
Langkah “belanja masalah” adalah peta jalan menuju formulasi solusi. Pertama, inventarisasi isu yang bersumber dari praktik nyata. Kedua, sinkronisasi definisi “izin” dan pembagian tanggung jawab. Ketiga, memperkuat posisi penyanyi tanpa mengabaikan hak pencipta. Ketiga langkah ini perlu jadwal kerja yang ketat.
Implikasi bagi industri: sudut pandang penyanyi kini lebih terdengar
Keterlibatan VISI menandai representasi penyanyi yang lebih formal. Dampaknya, regulasi diharapkan tidak lagi bias satu sisi. Dengan tim perumus yang inklusif, kebijakan lebih komprehensif. Ini penting untuk keadilan budaya dan ekonomi kreatif.
VISI diundang rapat ke DPR, panggung penting perbaiki tata kelola
Rapat DPR menjadi panggung penataan ulang ekosistem musik. Ariel NOAH menegaskan, kami keluarkan semua problem dari sudut pandang penyanyi. Agenda berikutnya, merumuskan solusi yang tegas dan aplikatif. Penyanyi berharap kejelasan performing rights dan mekanisme izin yang sederhana. Publik menunggu kerja tim perumus yang melibatkan VISI dan pihak lain.